Rabu, 25 Februari 2015

Menjadi Wanita yang Melahirkan Generasi Unggul dalam Islam



By: Maudy Fitria

Bagaimana seorang wanita/ ibu  mempersiapkan dirinya agar menjadi pendidik yang baik bagi anak?

Ibu adalah mahluk yang luar biasa Allah sempurnakan penciptaan nya, bukan berarti seorang Ayah pun tidak istimewa, namun ada kelebihan tersendiri hadir dalam diri makhluk yang satu ini, kemahalembutan serta perasaan yang selalu di number wahidkan menjadikan wanita pelengkap bagi kehidupan dunia dan seisinya. 

Siapa sangka Rasullulah SAW mahkluk yang paling mulia dimuka bumi ini ternyata lahir dari rahim seorang ibu bernama siti Aminah, yang melahirkan putra pertama dan terakhir serta menjadi panutan bagi alam semesta yaitu Muhammad bin Abdullah, sekalipun tidak di sertai oleh seorang suami yang luar biasa yaitu Abdullah di sampingnya,  karena menghadap lebih dahulu pada sang illahi sebelum Muhammad lahir.

Ibu adalah madrasah bagi generasinya. Mengapa tidak,  Rasullulah menetapkan seorang wanita lebih di hormati di banding pria, bahkan dikatakan dalam sebuah hadist bahwa Ibu di sebutkan sebanyak 3x lalu setelah itu Bapak, luar biasa  karena kerelaan nya meminjamkan rahim yang tak lebar untuk di titipkan suatu janin yang suatu hari nanti kian membesar dan dengan setengah matilah  merasakan betapa jihadnya menjadi seorang ibu untuk mengeluarkan nya, karena dialah  yang merelakan darahnya mengalir, keringatnya terkuras bahkan airmatanya kering, karena tak tahan menahan sakit yang luar biasa seperti sedang berperang mengakat senjata yang entah detik mana peluru itu menancap dalam diri dan mengahabisi nyawa nya yang setengah mati.


Wanita adalah ujung tombak untuk melahirkan generasi-generasi yang luar biasa, ketika seorang anak dilahirkan dari rahim seorang ibu pejuang maka kelak suatu hari nanti lewat darahnya pulalah mengalir menjadi seorang pejuang pula yang menolong Agama Nya, begitupun sebaliknya ketika seorang anak lahir dari rahim seorang ibu yang tidak diRidhoi maka jangan heran Anak itu akan terlahir tak jauh dari perilaku sang orang tua yang sama tidak di Ridhoi Pula. 

Maka dari sanalah mungkin kita sebagai wanita harus mestinya sadar bahwa kita akan melahirkan banyak generasi yang baik untuk membangun suatu peradaban yang besar dan mendidik seorang anak untuk menjadi pemimpin yang baik dimasa kelak, karena mereka lahir dari rahim kita maka kitalah yang akan menuntunnya hingga dewasa, dan mulai dari sekaranglah jangan pernah seorang ibu menyalahkan anak nya yang susah untuk di atur, karena merekalah cerminan kita dan  mungkin saatnya  mulai detik ini kita sebagai wanita harus mau mengintropeksi diri terlebih dahulu supaya melahirkan generasi pejuang Penolong Agama Allah azzawajalla.

Lalu bagaimana kita bisa menjadi seorang wanita/ibu  yang baik, supaya melahirkan generasi yang baik pula?

Semua sudah dimudahkan, bahkan Allah memberikan tempat istimewa untuk wanita di akhirat kelak, apalagi mereka yang melahirkan banyak generasi yang dicintai islam dan mencintai islam. Wanita seperti apa yang akan melahirkan anak sholeh dan sholehah yang pasti akan membanggakan dunia dan akhirat kita, karena sebaik-baiknya perhiasan adalah anak sholeh, maka berikut ulasan nya: 

1.      Berusaha memperbaiki diri sendiri
Seorang ibu tidak akan pernah melahirkan anak yang penyabar jika dalam diriNya tidak ada kesabaran sama sekali, dan mungkin pula kita melihat penomena Anak-anak zaman sekarang yang sudah sangat melampaui batas,  lahir dari rahim seorang ibu yang belum mampu menjaga diri Karena seperti kata pepatah,” buah tidak akan jatuh jauh dari pohon nya”  sesuatu yang tidak punya tidak bisa memberikan apa-apa.

2.      Menjadi teladan baik bagi anak-anak
Syaikh Bakr Abu Zaid Rohimulloh menjelaskan pengaruh tingkah laku buruk seorang ibu dalam membentuk keperibadian buruk anaknya beliau berkata “ jika seorang ibu tidak memakai hijab ( penutup aurat ) tidak menjaga kehormatan dirinya, sering keluar rumah ( tanpa Alasan yang di benarkan Islam) suka berdandan dengan menampakan kecantikan nya di luar rumah, senang bergaul dengan kaum lelaki yang bukan mahramnya tanpa alasan syar’I dalam Islam. Maka ini secara tidak langsung merupakan praktek nyata untuk anak nya untuk mengarahkan kepada penyimpangan akhlak dan memalingkan nya pada pendidikan. Baik yang membuahkan hasil terpuji berupa kesadaran untuk memakai hijab pakaian yang menutup aurat, menjaga kehormatan dan kesucian diri, serta memiliki rasa malu inilah yang dinamakan pengajaran pada fitrah manusia.” 

3.      Memilih metode pendidikan yang baik bagi anak
Syaikh Muhammad bin shalih Al-Utsaimin Rohimahulloh berkata : “ yang menentukan keberhasilan pembinaan anak susah atau mudahnya adalah kemudahan taufik dari Allah Azzawajalla.”

4.      Kesungguhan dan keseriusan dalam mendidik anak
Lebih lanjut Syaikh Muhammad bin shalih Al-Utsaimin Rohimahulloh beliau  berkata, “ pada masa awal pertumbuhan anak-anak yang selalu bersama mereka adalah seorang ibu. Maka jika seorang ibu memiliki akhlak dan perhatian yang baik kepada mereka, tentu mereka akan tumbuh dan berkembang dengan baik dalam asuhan nya, dan ini akan memberikan dampak positif yang besar bagi perbaikan masyarakat muslim.

Ternyata sungguh luar biasa peran seorang wanita, mereka adalah tempatnya melahirkan banyak generasi yang luar biasa untuk menjadi umat yang unggul dan berkualitas di hadapanNya, karena keunggulan suatu ummat dari wanitanya, dan kehancuran suatu ummat dari wanitanya pula, tinggal mulai hari ini kita memantaskan diri untuk menjadi seorang ibu para pejuang yang akan kita lahirkan banyak generasi yang sangat membanggakan untuk kehidupan dunia dan akhirat kelak.

Wallahualambisowab..
***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar