By : Maudy Fitria
Cinta
merupakan anugrah yang luar biasa Allah berikan kepada sluruh makhluk di muka
bumi ini, namun ketika ditanya siapa kah cinta pertama anda pasti kan menjawab
mereka yang telah lama menjadi mantan kekasih, atau bisa juga sekarang yang
menjadi pasangan hidup, dan yang dulu telah menjadi kenangan dan tidak ingin di
ingat kembali, atau yang menjadi cinta terakhir pasti sebagian dari mereka akan
menjawab, dia yang sekarang bersanding dengan saya hingga maut yang memisahkan.
Namun
ada yang lebih indah dari semua yang yang namanya cinta terhadap yang ada
didunia ini, yang mestinya tetap selalu kita jaga sampai benar-benar mati yang
memisahkan dan pasti setelah kematian itulah kita kan di pertemukan kembali
dengan kesenangan yang tiada tara dan taka akan kita dapatkan di dunia.
Kepada
siapakah kita patut mencinta?
Kepada
Allah dan Rasul nya yang menjadi patokan cinta pertama dan terakhir kita,
karena tak ada yang patut kita cintai lagi di dunia ini kecuali Allah dan
Rasulnya melebihi segala-galanya.
lalu bagaimana cara kita mencintainya?
Kebanyakan
dari kita awam sekali mengetahui bagaimana cara kita beriman kepada Rasul,padahal
itu juga bagian dari cinta kita, namun kadang kita cukup mengetahui saja tak mampu untuk di buktikan dalam kehidupan sehari-hari
sebagai bentuk ibadah kita kepada Allah SWT, beriman kepada Allah haruslah beriman
kepada rasullulah pula, dikatakan tidak cukup hanya beriman kepada Allah tidak
dengan beriman kepada Rasulullah.
Bagian
dari iman atau cinta kita kepada rasullulah adalah mengikuti petunjuknya dan
merupakan suatu keharusan bagi setiap ummat karena mereka para (Rasul) diutus
oleh Dzat yang mengurus mereka yakni
Allah Azza wajalla untuk menyampaikan risalah agar ummatnya berjalan diatas
petunjuknya, Allah taala berfirman :
“ Maka tidak ada kewajiban atas
para Rasul selain dari menyampaikan (Amanat Allah) dengan terang (Q.S An-Nahl :
35 )
Oleh
karena itulah mereka telah menunaikan amanat Rabbnya maka mereka mengajak
kaumnya untuk mengikutinya Allah berfrman tentang Harun AS.
Dan sesungguhnya Harun telah
berkata kepada mereka sebelum nya “ Hai kaumku sesungguhnya kamu hanya di beri
cobaan dengan anak lembu itu dan sesungguhnya Tuhan mu ialah (Tuhan) yang maha
pemurah maka ikutilah aku dan taatilah perintahku
(Q.S Thaha : 90 )
Allah
juga berfirman tentang Rasulnya Muhammad SAW
“ Katakan jia kamu benar-benar
mencintai Allah, Ikutilah Aku niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”
(QS.Ali Imran : 31)
Muhammad
Ath-Thahir Bin Asyur At Tunisy ( wafat 1393H) berkata kata “Ikut” disini
menunjukan kedekatan karena salah satu efek cinta adalah adanya upaya mendekati
orang yang tercinta, dan disini Allah mengaikan kecintaan Kepadanya dengan keharusan
mengikuti Rasulullah SAW, karena beliau adalah utusan Allah Azza Wa jalla.”
Mencintai
bukanlah perkara yang mudah kita mesti mengenal dahulu orang yang dicintainya,
tidak semata-mata cinta pada pandangan pertama butuh waktu lama untuk hanya saling mengetahui
satu sama lain, begitupun Allah dan Rasulnya ketika kita ingin di cintainya
maka Allah dan Rasul kita mestilah mengenal kita, atau paling tidak kita mengetahui dan mengikuti
semua apa yang di perintahkan nya, karena kecintaan duniawi hanya setetes air
dalam luasnya samudra, namun ketika kita telah merasakan cinta kepada Allah dan
Rasulnya maka luasnya Samudra itulah yang akan kita rasakan.
wallalhualam bisowab..


cita-cita subhanalloh
BalasHapus