Rabu, 18 Februari 2015

Allah dan Rasul Cinta Pertama dan Terakhir



By : Maudy Fitria
 
Cinta merupakan anugrah yang luar biasa Allah berikan kepada sluruh makhluk di muka bumi ini, namun ketika ditanya siapa kah cinta pertama anda pasti kan menjawab mereka yang telah lama menjadi mantan kekasih, atau bisa juga sekarang yang menjadi pasangan hidup, dan yang dulu telah menjadi kenangan dan tidak ingin di ingat kembali, atau yang menjadi cinta terakhir pasti sebagian dari mereka akan menjawab, dia yang sekarang bersanding dengan saya hingga maut yang memisahkan.

Namun ada yang lebih indah dari semua yang yang namanya cinta terhadap yang ada didunia ini, yang mestinya tetap selalu kita jaga sampai benar-benar mati yang memisahkan dan pasti setelah kematian itulah kita kan di pertemukan kembali dengan kesenangan yang tiada tara dan taka akan kita dapatkan di dunia.

Kepada siapakah kita patut mencinta?

Kepada Allah dan Rasul nya yang menjadi patokan cinta pertama dan terakhir kita, karena tak ada yang patut kita cintai lagi di dunia ini kecuali Allah dan Rasulnya melebihi segala-galanya.

 lalu bagaimana cara kita mencintainya?

Kebanyakan dari kita awam sekali mengetahui bagaimana cara kita beriman kepada Rasul,padahal itu juga bagian dari cinta kita, namun  kadang kita cukup mengetahui saja  tak mampu untuk di buktikan dalam kehidupan sehari-hari sebagai bentuk ibadah kita kepada Allah SWT, beriman kepada Allah haruslah beriman kepada rasullulah pula, dikatakan tidak cukup hanya beriman kepada Allah tidak dengan beriman kepada Rasulullah. 

Bagian dari iman atau cinta kita kepada rasullulah adalah mengikuti petunjuknya dan merupakan suatu keharusan bagi setiap ummat karena mereka para (Rasul) diutus oleh Dzat  yang mengurus mereka yakni Allah Azza wajalla untuk menyampaikan risalah agar ummatnya berjalan diatas petunjuknya, Allah taala berfirman :
“ Maka tidak ada kewajiban atas para Rasul selain dari menyampaikan (Amanat Allah) dengan terang (Q.S An-Nahl : 35 )   

Oleh karena itulah mereka telah menunaikan amanat Rabbnya maka mereka mengajak kaumnya untuk mengikutinya Allah berfrman tentang Harun AS.

Dan sesungguhnya Harun telah berkata kepada mereka sebelum nya “ Hai kaumku sesungguhnya kamu hanya di beri cobaan dengan anak lembu itu dan sesungguhnya Tuhan mu ialah (Tuhan) yang maha pemurah maka ikutilah aku dan taatilah perintahku
 (Q.S Thaha : 90 )  

Allah juga berfirman tentang Rasulnya Muhammad SAW
“ Katakan jia kamu benar-benar mencintai Allah, Ikutilah Aku niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”
 (QS.Ali Imran : 31) 

Muhammad Ath-Thahir Bin Asyur At Tunisy ( wafat 1393H) berkata kata “Ikut” disini menunjukan kedekatan karena salah satu efek cinta adalah adanya upaya mendekati orang yang tercinta, dan disini Allah mengaikan kecintaan Kepadanya dengan keharusan mengikuti Rasulullah SAW, karena beliau adalah utusan Allah Azza Wa jalla.”

Mencintai bukanlah perkara yang mudah kita mesti mengenal dahulu orang yang dicintainya, tidak semata-mata cinta pada pandangan pertama  butuh waktu lama untuk hanya saling mengetahui satu sama lain, begitupun Allah dan Rasulnya ketika kita ingin di cintainya maka Allah dan Rasul kita mestilah mengenal kita, atau  paling tidak kita mengetahui dan mengikuti semua apa yang di perintahkan nya, karena kecintaan duniawi hanya setetes air dalam luasnya samudra, namun ketika kita telah merasakan cinta kepada Allah dan Rasulnya maka luasnya Samudra itulah yang akan kita rasakan. 
wallalhualam bisowab..


1 komentar: